Dilansir Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah ada isu terkait penghentian operasional KA Argo Parahyangan alias ‘injeksi mati’.
Munculnya kabar ini sejalan dengan rencana pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan 2023.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, KA Argo Parahyangan kemungkinan akan tetap beroperasi dan menjadi pilihan masyarakat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin berwisata ke Bandung.
Kesimpulannya, KA Argo Parahyangan ditujukan untuk penumpang kelas ekonomi. Sedangkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditujukan untuk penumpang kelas menengah ke atas.
Baca juga: Suntikan KA Argo Maut Parahyangan Dorong Penumpang Kereta Cepat, Anggota DPR: Masih Kalah
Namun, menurut Arya, kepastian operasional menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan.
“Untuk ekonomi kereta api Bandung (Argo Parahyangan) masih bisa berfungsi. Nanti Kementerian Perhubungan yang akan memutuskan izin beroperasi atau tidak,” kata Arya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (6/12/2022). .
“Bagi rakyat, soal ekonomi tetap ada. Jadi akan disesuaikan dengan kelas. Kalau ada yang bilang mengabaikan akar rumput, itu tidak (benar),” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Arya pun menceritakan, waktu tempuh kereta cepat Jakarta-Bandung hanya sekitar 1 jam.
Jika dijelaskan lebih detail, dari Stasiun Halim (Jakarta) ke Padalarang (Kabupaten Bandung) diklaim hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit.
Kemudian untuk menuju Kota Bandung dari Stasiun Padalarang hanya membutuhkan waktu 15 menit saja, menggunakan Kereta Feeder.
“Sekarang (sekitar 40 menit) untuk sampai ke Padalarang. Lalu naik feeder yang menghubungkan khusus menggunakan feeder kereta cepat. Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke Kota Bandung,” ujar Arya.
“Kurang lebih 1 jam untuk mencapai Kota Bandung, jika menggunakan feeder,” kata Arya.