TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – “Rumah adalah Awal Inspirasi”, kalimat yang mengawali buku Lebih Kurang, proyek buku kolaborasi Atelier Riri sebagai arsitek, Andreaswidi sebagai fotografer, dan Tedanesia untuk desain grafis.
Arsitektur dalam spektrum kehadirannya yang beragam membawa Atelier Riri melalui evolusi dan perubahan seiring waktu.
Di sinilah Andreaswidi sebagai fotografer ikut andil dalam merekam bingkai-bingkai visual yang bercerita banyak hal.
Menangkap bagaimana sinar matahari, tumbuhan, hewan peliharaan, dan manusia berinteraksi dengan ruang arsitektur yang dirancang oleh Atelier Riri.
Ruangan terkadang perlu dibuka lebar dan mengundang sinar matahari masuk, terkadang perlu dibatasi dan dikurangi.
Perjalanan arsitektur Atelier Riri dari rumah ke rumah memiliki cerita dan jawaban yang berbeda untuk masalah yang berbeda.
Bahkan bahan tidak dapat hadir dengan cara yang sama ketika mereka harus melakukan fungsi yang berbeda di setiap bangunan.
Buku ini tidak bercerita dengan bahasa formal dan kaku. Berbicara tentang desain dan bagaimana kehidupan mengubah dan mengubah arsitekturnya dari sudut pandang Novriansyah Jacob, Kepala Atelier Riri yang menjelaskan pemikiran desainnya.
“Diharapkan isi buku ini tidak hanya menjangkau kalangan dunia arsitektur, tetapi juga para seniman, fotografer atau perancang busana dan menginspirasi mereka untuk menciptakan karya seni lainnya. Di sisi lain, buku ini juga ditujukan untuk masyarakat umum atau masyarakat awam untuk menikmati arsitektur, fotografi, bahkan desain grafis dengan cara yang lebih santai,” ujar Riri dalam keterangan yang diterima, Senin (19/9/2022).
Sementara itu, Andreas Perbowo Widityawan dari Andreaswidi Photography mengabadikan karya Atelier Riri dengan melibatkan spontanitas dan menjadi bentuk apresiasi terhadap ruang, detail, dan karya secara keseluruhan.
“Saya sering terbawa suasana untuk menangkap sudut yang tidak ada dalam konsep sebelumnya. Tapi spontanitas ini membuktikan bagaimana arsitektur Atelier Riri membangkitkan melalui ruang dan detail,” jelasnya.
More/Less juga menjadi ajang eksplorasi ketiga kolaborator dalam menciptakan pengalaman literasi yang baru dan menyegarkan.
“Tedanesia menghadirkan desain yang fun dan interaktif sehingga pembaca buku ini mendapatkan pengalaman unik dan casual dari buku-buku yang membahas tentang arsitektur,” jelas Dodo Aldiano dari Tedanesia.
Beberapa dari artikel ini telah muncul di Kompas.com