Laporan reporter Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir melakukan beberapa langkah untuk ketahanan energi di tengah ancaman krisis.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah pemanfaatan produksi gula sebagai bahan baku pembentukan bioetanol di Indonesia.
Erick juga melakukan transformasi di PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Untuk meningkatkan hilirisasi gula, ia melakukan terobosan dengan mendirikan perusahaan perkebunan tebu bernama PT Sinergi Gula Nusantara di bawah payung PTPN.
Fokus perusahaan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gula dalam negeri, tetapi juga menjadi produsen utama bioetanol yang berasal dari tebu sebagai bahan campuran bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Erick Thohir dinilai memiliki banyak pengalaman di bidang ekonomi dan politik internasional
Pegiat Energi Baru Terbarukan (EBT), Eli Solomon, menilai langkah ini visioner.
Sebab, pembentukan holding PTPN jauh sebelum ancaman krisis energi.
“Kalau kita bisa mengombinasikan bioetanol sebagai pengganti BBM, bukan hanya ketahanan energi, bahkan kita bisa memperbaiki keuangan negara,” ujar Eli dalam keterangannya, Sabtu (26/11/2022).
Aktivis 98 itu mengatakan, langkah yang diambil Menteri BUMN mendorong Pertamina memperbaiki rantai pasokan di seluruh pelosok tanah air, sehingga tuntutan integrasi logistik laut untuk mencapai masuknya BBM memang dibenarkan.
Selain untuk menjaga keberlangsungan usaha BUMN, langkah ini juga dalam rangka meningkatkan imunitas dalam menghadapi ancaman krisis.
Baca juga: Terungkap! Jokowi ternyata menjadi rekomendasi Erick Thohir untuk Megawati menjadi cawapres
Padahal, kata Eli, Indonesia bisa mengekspor BBM beroktan tinggi.
“Berbagai strategi dan langkah besar yang dilakukan Encik Erick Thohir tentunya dapat meningkatkan imunitas kita sebagai negara besar dalam menghadapi tantangan krisis. Tidak hanya itu, kita sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi pengekspor BBM beroktan tinggi suatu saat nanti,” tutup Eli.