Demikian laporan wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Investor pasar modal disebut optimis dengan data ekonomi Indonesia yang akan dirilis pada awal 2023.
Dosen dan praktisi pasar modal Lanjar Nafi mengatakan data inflasi dan manufaktur di Indonesia mencatatkan pertumbuhan.
“Antusiasme investor meningkat di awal pekan dengan data laju inflasi yang terkendali dan ekspansi sektor manufaktur Indonesia tumbuh cukup kuat sepanjang 2022,” ujarnya melalui risetnya kepada Tribunnews.com, Minggu (8/1/2023). .
Baca juga: IHSG 2022 Kurang Menggembirakan, Hanya Naik 4,09 Persen, Menkeu: Pasar Modal Bakal Ujian Berat
Sayangnya, kepercayaan investor berubah menjadi kekhawatiran ketika Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed mengadakan pertemuan yang mengisyaratkan berlanjutnya kenaikan suku bunga.
“Optimisme berubah menjadi kekhawatiran setelah hasil risalah FOMC dan data ekonomi AS yang kuat menandakan berlanjutnya kenaikan suku bunga,” kata Lanjar.
Oleh karena itu, berbagai sentimen yang muncul di awal tahun ini cenderung melemahkan pasar modal Indonesia.
“Pekan pertama tahun 2023 mengalami pergerakan yang cenderung mengecewakan karena perbedaan sentimen dari luar dan dalam negeri,” pungkasnya.